Selasa, 12 Mei 2009

KH. Ahmad Sanusi adalah Mufassir Sunda
Membicarakan karya tafsir di Indonesia, kerap berangkat dari corak penafsiran yang terkandung di dalamnya. Ini berkaitan dengan cara penyampaian dan klasifikasi materi yang bermuara pada sejauhmana karya tafsir mudah dipahami oleh para peminatnya. Begitu juga, bagaimana kelebihan satu karya tafsir dengan yang lainnya. Hanya saja, biasa dibatasi dengan karya tafsir yang berbahasa Arab dan atau Indonesia. Kita jarang menemukan –untuk tidak menyebutnya tidak ada-- telaah kritis atas karya tafsir yang menggunakan bahasa daerah tertentu. Studi tersebut sangat penting untuk melihat sejauhmana efek intelektual karya tafsir dengan kondisi sosial-budaya yang mengitarinya.

Relefansi tafsir dengan bahasa daerah bukan dimaksudkan sebagai piranti lunak untuk menyuburkan rasa fanatisme etnis yang bertentangan dengan paham universilitas Islam (rahmatan lil 'âlamîn). Akan tetapi, dengan meminjam Istilah M. Quraish Shihab, Direktur Pusat Studi Al-Quran Jakarta, sebagai upaya 'membumikan Al-Quran' dalam masyarakat pluralistik yang meniscayakan sebuah proses yang terus menerus tanpa henti. Lebih Lanjut M. Quraish (Membumikan Al-Qur'an, Mizan, 2004) telah menyuguhkan format dakwah dalam Al-Qur'an, harus memperhatikan lokus budaya dan bahasa di mana nilai-nilai Al-Quran akan disampaikan. 'Sampaikanlah ajaranku dengan mempergunakan lisan umatnya' demikian kata Hadits Nabi. Bahasa adalah simbol yang padat makna dan sarat arti sehingga memungkinkan transformasi nilai secara sistemik dalam nalar komunitas yang menjadi sasaran dakwah tersebut.

Beberapa karya Tafsir dan atau terjemahan sunda menarik untuk dicermati. Sebagaimana sebuah disiplin ilmu, ia mempunyai titik awal yang jadi peletak dasar-dasar untuk menelorkan karya-karya ilmiah sesudahnya. KH. Ahmad Sanusi, sebagai mufassir sunda legendaris, bisa dijadikan sampel bagi para calon mufassir sunda lainnya. Jas Merah; Jangan melupakan sejarah!, begitu kata presiden pertama kita Soekarno. Kalau saja beliau tidak menelorkan karya tafsir sundanya itu, mungkin proses terbentuknya kesadaran akan urgensitas tafsir sunda tidak dimulai lebih cepat. Atau sama sekali belum ada sampai sekarang.
Sosok Mufassir Sunda

KH. Ahmad Sanusi, orang sunda memanggilnya dengan sebutan Ajengan Sanusi, Ajengan Cantayan, atau Ajengan Genteng ((Kiai Haji Ajengan Ahmad Sanusi, PUI, Jkt, 1993) adalah seorang ulama berpengaruh abad 20 di tanah parahiayangan. Ia dilahirkan pada 18 September 1989M/3 Muharram 1306, di Cantayan sebuah desa di Cibadak, Sukabumi sekitar 20 km arah Barat kota Sukabumi. Akibat timbulnya pertentangan dengan pemerintah Belanda, Haji Yasin Sebagai keturunan Suria Dadaha Dalem Sawidak Sukapura Tasikmalaya –ayah Haji Abdurrahim dan kakeknya Ahmad Sanusi—pindah ke Sukabumi dan mendirikan pesantren sambil menjadi amil di desa cantayan Sukabumi.

Uci –panggilan untuk KH. Ahmad Sanusi—sebagai representasi dari keturunan kiai yang melanjutkan estafet dakwahnya. Dalam pribahasa sunda kita mengenalnya dengan ungkapan "anak merak kukuncungan uyah tara tees ka luhur'. Uci pu meniti tangga keilmuan di tanah suci selama hampir sebelas tahun. Kemudian terlibat langsung dalam gerakan Islam sampai menjabat terakhir sebagai Shu Sangi Kai dan Wakil Residen semasa pendudukan Jepang di tanah air.

Selepas itu, beliau lebih banyak terlibat dalam dunia pendidikan dan menulis buku sebanyak 125 buah yang meliputi berbagai bidang agama, yang ditulis baik dalam bahasa sunda maupun bahasa Indonesia. Sosok ulama sunda ini dipenuhi aktifitas sosial keagamaan plus mewariskan karya yang sangat berharga dan bisa dibanggakan oleh urang sunda.

Salah satu karya KH. Ahmad Sanusi yang banyak dikenal di masyarakat Sunda adalah kitab Raudhah al-‘Irfân fi ma’rifah al-Qur’ân yang bisa dikatakan sebagai kitab tafsir sunda. Beliau adalah salah satu dari tiga ulama Sunda (Jawa Barat) yang produktif menelorkan kitab-kitab asli Sunda yang berisi tentang ajaran agama Islam. Dua yang lainnya, adalah Rd. Ma’mun Nawawi bin Rd. Anwar yang menulis berbagai risalah singkat. Begitu juga ulama sekaligusi penyair terkenal, ‘Abdullah bin Nuh dari Bogor yang menulis karya-karya penting tentang ajaran-ajaran sufi, yang didasarkan atas pandangan al-Ghazâli.

Martin Van Bruinessen (Kitab Kuning, Mizan 1996), peneliti senior asal Belanda, menyebut ketiganya sebagai penulis karya orisinil dan bukan pen-syarah (penyempurna) atas kitab-kitab tertentu, sebagaimana umumnya dilakukan oleh ulama-ulama Indonesia pada abad XIX. Kitab Raudhatu al-‘Irfân fi ma’rifati al-Qur’ân bisa dikatakan sebagai starting point di tengah tradisi tulis-baca di dunia pesantren yang belum cekatan dalam menelorkan karya tafsir yang utuh.

Tidak kurang dari sekian banyak pesantren di ranah parahyangan mempergunakan kitab tafsir ini dalam proses belajar-mengajar. Begitu juga, “pengajian kampungan” di lingkungan masyarakat yang dibimbing oleh para almuni pesantren-pesantren di Jawa Barat tersebut, baik yang dilakukan secara rutin (berkala) maupun pada waktu tertentu (insidentil). Dengan gampang kita menemukan kitab tafsir ini di beberapa toko-toko kitab di pasar-pasar tingkat kecamatan sekalipun. Naik cetaknya juga sudah tidak terhitung berapa kali, sejak diterbitkan oleh beberapa penerbit yang berbeda-beda dan tanpa tahun penerbitan pertama.

Model Tafsir Subda

Kitab ini terdiri dari dua jilid, jilid pertama berisi juz 1-15 dan jilid kedua berisi juz 16-30. Dengan mempergunakan tulisan Arab dan bacaan Sunda, ditambah keterangan di samping kiri dan kanan setiap lembarnya sebagai penjelasan tiap-tiap ayat yang telah diterjemahkan. Model penyuguhan tersebut, bukan saja membedakannya dari tafsir yang biasa digunakan di pesantren dan atau masyarakat Sunda umumnya, melainkan berpengaruh banyak pada daya serap para peserta pengajian. Tulisan ayat yang langsung dilengkapi terjemahan di bawahnya dengan tulisan miring akan membuat pembaca langsung bisa mengingat arti tiap ayat. Kemudian, bisa melihat kesimpulan yang tertera pada sebelah kiri dan kanan setiap lembarnya.
Keterangan yang ada di bagian kiri-kanan di setiap lembarnya, berisi kesimpulan dari ayat yang tertulis di sebelahnya dan penjelasan tentang waktu turunnya ayat (asbâb an-nuzûl), jumlah ayat, serta huruf-hurufnya. Kemudian, disisipi dengan masalah tauhid yang cenderung beraliran ‘Asy’ari dan masalah fikih yang mengikuti madzhab Syafi’i. Kedua madzhab dalam Islam itu memang dianut oleh kebanyakan masyarakat muslim di wilayah Jawa Barat. Dari sini terlihat bagaimana KH. Ahmad Sanusi mempunyai strategi tersendiri dalam menyuguhkan ayat-ayat teologi dan hukum yang erat kaitannya dengan paham masyarakat pada umumnya.

Pengertian perkata yang ada dalam tafsir ini nampaknya diilhami oleh Tafsîr Jalâlain Karya Jalâluddîn al-Suyûthî dan Jalâluddîn al-Mahallî yang banyak dipergunakan di lingkungan pesantren Jawa. Ini terlihat dari awal penafsiran surat al-Fâtihah sampai surat-surat yang sesudahnya. Model Tafsîr Mufradât (tafsiran kata per kata) yang melekat pada tafsir al-Jalâlain telah berpengaruh banyak atas diri KH. Ahmad Sanusi ketika meracik tafsirannya untuk setiap kata dalam surat-surat al-Quran. Mungkin ini yang bisa dilakukan ketika tafsir yang dibuat sengaja diarahkan untuk dikonsumi oleh kebanyakan masyarakat muslim sunda yang belum terbentuk kesadarannya secara sempurna akan teks kitab suci. Pada kenyataanya, pengguna tafsir ini memang terpikat karena gaya penafsiran perkata itu.

Belakangan ini, kita juga menemukan terjemahan Sunda yang diterbitkan dengan lisensi dari MUI Jawa Barat. Ada sebagian kalangan yang menduga, bahwa setelah kemunculan tafsir karya KH. Ahmad Sanusi di atas, kebutuhan masyarakat Sunda atas pengetahun tafsir al-Quran semakin meningkat. Hal itu tidak berbanding lurus dengan kemampuan untuk menyerap langsung dari kitab-kitab yang bertuliskan “Arab asli”. Saya kira, inilah yang kemudian menjadi motifasi untuk menyuguhkan terjemahan al-Quran “versi Sunda” yang banyak dilakukan oleh beberapa penerbit pasca kemunculan karya KH. Ahmad Sanusi.

Kecuali itu, faktor yang menyebabkan kitab ini banyak dipergunakan oleh masyarakat muslim Sunda, adalah ketokohan penulisnya. KH. Ahmad Sanusi yang dikenal sebagai pendiri organisasi Al-Ittihadiyyatul Islamiyah, yang bergabung ke dalam Persatuan Ummat Islam (PUI) pada tahun 1952. Beliau pun dikenal sebagai salah satu penganut Tarekat Qadiriyah yang banyak dianut oleh masyarakat pra/pasca kemerdekaan. Bahkan, para pemuda yang berjuang untuk kemerdekaan, kerap meminta ajaran dan kekebalan kepada KH. Ahmad Sanusi berkaitan dengan terjemahan Manâqib Abdulqâdir Jailânî yang kemudian jadi pedoman Tarekat Qadiriyah itu.

Dalam konteks ini, pertimbangan pilihan karya terlihat dipengaruhi oleh faktor tertentu (baca ketokohan) terlepas dari keberadaan isi yang terkandung di dalamnya. Secara sosiologis, masyarakat muslim –khususnya di pedesaan– memang mempunyai tingkat apresiasi tinggi terhadap seorang tokoh yang dikenalnya. Cara beragama sedikit banyak dipengaruhi oleh kharisma tokohnya yang terbentuk secara alamiha. Karena kharisma, dalam sosiologi agama mempunyai peran besar dalam transformasi idiologis dalam masyarakat yang cendrung feodal-tradisionlis. Lebih dari itu, sisa-sisa kepercayaan animisme yang tidak bisa lepas dari aspek mitologi, dalam batas tertentu bisa jadi mempengaruhi 'cara pandang idiologis' setiap individunya, tidak terkecuali bagi tokoh agamanya.

Hanya saja, apresiasi atas karya KH. Ahmad Sanusi ini pada proses selanjutnya lebih diarahkan pada 'kepentingan pragmatis' untuk mencerna pesan Qur’ani, tanpa dihubung-hubungkan dengan mitologi atas diri KH. Ahmad Sanusi sebagaimana analisis di atas tadi. Berdasarkan reportase penulis ke beberapa pengguna dan pengajar di wilayah Jawa Barat, kelebihan kitab ini teletak pada kemudahan pesan dan kesan yang disampaikan oleh penulisnya. Meski mempergunakan tulisan Arab dengan bacaan Sunda, tapi para peserta pengajian dapat menyerapnya dengan mudah. Padanan kata yang digunakannya pun, sesuai dengan kosakata keseharian yang mana tidak membutuhkan waktu dan tenaga untuk menyerap isinya. Begitu juga, pengalih-istilahan arti yang disesuaikan dengan simbol-simbol makna bahasa Sunda. Seperti mengartikan kata dzarrah dengan biji sawi, yang diakui dan dikenal sebagai benda yang terkecil dalam tradisi bahasa Sunda.

Sepertinya, model tafsir yang mempunyai dialektika dengan simbol-simbol makna yang disesuaikan dengan konteks ruang dan waktu tertentu mempunyai titik fungsional tersendiri. Seorang pembaca diajak menelusuri makna yang memang hadir di dalam kehidupannya sehari-hari dan langsung terasa getarannya. Kontekstualisasi tafsir semakin terlihat dalam karya KH. Ahmad Sanusi manakala membaca setiap arti kata yang berusaha dikorelasikan dengan padanan bahasa Sunda. Dan, beliau berhasil menelorkan karya itu di tengah masyarakat yang haus akan kebutuhan pesan-pesan Qur’ani yang relevan dengan realitas keseharian mereka.

Kitab Tafsir ini merupakan karya monumental dari seseorang yang bergelut lama di dunia belajar-mengajar di lingkungan pesantren. Bacaan atas teks-teks tafsir Arab yang ada di lingkungannya telah menginspirasikan KH. Ahmad Sanusi untuk membuat sebuah karya yang sampai sekarang layak dijadikan contoh oleh para pengkaji tafsir, khususnya yang berbahasa Sunda. Karena tafsir adalah nalar kita atas kitab suci yang dibentuk oleh lokus budaya dan bahasa yang terus bergerak. Intelektual muslim sunda sedianya melanjutkan estafet KH. Ahmad Sanusi, sehingga Al-Quran akan sesuai dengan perubahan ruang dan waktu (shâlihun li kulli zamân al makân). Wa Allâh 'alam bi ash-shawâb

Cantayan, Sejarah, dan Kiai

K.H. AHMAD SANUSI

K.H. Ahmad Sanusi yang biasa dipanggil Ajengan Sanusi, lahir di Kewedanan Cibadak, Sukabumi pada tahun 1881 dan wafat di Pesantren Gunung Puyuh, Sukabumi tahun 1950. Sejak kecil beliau belajar ilmu agama dari ayahnya sendiri, K.H Abdurrahim, pemimpin Pesantren Cantayan di Sukabumi. Selanjutnya ia belajar dari pesantren ke pesantren di daerah Jawa Barat. Pada tahun 1904 K.H. Ahmad Sanusi berangkat ke Mekkah untuk memperdalam ilmu agama. Sewaktu beliau bermukim di Mekkah pada tahun 1913, K.H. Ahmad Sanusi diajak untuk masuk menjadi anggota SI. Sejak itulah K.H. Ahmad Sanusi menjadi anggota SI.

Sekembalinya ke tanah air pada tahun 1915, beliau membantu ayahnya membina Pesantren Cantayan sambil membina para ulama. Kemudian tahun 1922 K.H. Ahmad Sanusi mendirikan pesantren Genteng Babakan Sirna, Cibadak, Sukabumi. Dalam menyampaikan dakwah, K.H. Ahmad Sanusi mempunyai metoda yang keras, radikal, tegas, dan teguh pendirian. Beliau merombak cara belajar santri dengan duduk tengkurap (ngadapang) diganti dengan duduk di bangku dan meja dan diterapkan sistim kurikulum berjenjang (klasikal).

Pada bulan Nopember 1926 meletus pemberontakan di Jawa Barat yang dikenal sebagai Gerakan Syarikat Islam (SI) Afdeeling B yang merupakan perlawanan rakyat jelata terhadap pemerintah kolonial Belanda. K.H. Ahmad Sanusi bersama santri-santri Pesantren Genteng Babakan Sirna dituduh terlibat dalam pemberontakan tersebut, sehingga beliau ditangkap dan masuk penjara di Sukabumi 6 bulan dan di Cianjur 7 bulan. Kemudian pada tahun 1927 beliau diasingkan oleh pemerintah Belanda ke Tanah Tinggi, Jakarta selama 7 tahun (1927-1934). Dalam pengasingannya, K.H. Ahmad Sanusi tetap terus berdakwah menyebarluaskan ilmunya dengan giat dan istiqomah, sehingga seluruh masjid yang ada di Jakarta masa itu sempat dikunjungi dan bertabligh.

Beliau juga menulis buku-buku dan siaran-siaran (buletin) tentang ilmu keislaman serta Karya yang paling menonjiol adalah Raudhatul Irfan . berisi terjemah Al-Quran 30 juz dalam bahsa Sunda, dengan terjemah kata- per- kata dan syarah (tafsir penjelasa) singkat. Tafsir ini telah dicetak ulang berpuluh kali dan sampai sekarang masih digunakan di Majlis-majlis Ta’lium di Jawa Barat. Karya monumental lainnya adalah serial Tamsyiyyatul Muslimin, tafsir Al-Quran dalam bahasa Melayu /Indonesia. Setiap ayat-ayat al-Quran disamping ditulis dalam huruf Arab juga ditulis (transliterasi) dalam huruf Latin. Pada waktu itu banyak ulama memandang hal itu sebagai suatu bid’ah yang haram, sehingga menjadi perdebatan. Melalui pemahaman ummat Islam terhadap Al-Quran, serial tafsir itu sarat dengan pesan-pesan tentang pentingnya harga diri, persamaan, persaudaraan dan kemerdekaan di kalangan ummat.

Pada tahun 1931 masih dalam masa pembuangan, K.H. Ahmad Sanusi mendirikan perhimpunan “Al-Ittihadiyatul Islamiyah” (AII) yang bergerak dalam sosial pendidikan sekaligus wadah pergerakan nasional untuk menanamkan harga diri, persamaan, persaudaraan dan kemerdekaan yang Pada tahun 1934 K.H. Ahmad Sanusi dikembalikan oleh pemerintah Belanda ke Sukabumi dengan status tahanan kota selama 5 tahun, Kedudukan Pengurus Besar AII pun dipindahkan ke Sukabumi. Pada tahun itu juga, K.H. Ahmad Sanusi mendirikan Pesantren Gunung Puyuh di Sukabumi yang masih berjalan sampai sekarang.

Pada zaman pendudukan Jepang, tahun 1943 beliau diangkat sebagai penasihat pemerintah Keresidenan Jepang, suatu syarat agar AII bisa dihidupkan setelah dibekukan Pemerintah Jepang bersama-sama seluruh organisasi kemasyarakat lainnya. Pada tahun 1944 beliau diangkat sebagai Wakil Residen Bogor. Selanjutnya ditunjuk menjadi anggota Badan Pneyelidik Usaha Kemerdekaan Indonesia.

Sebagai anggota Komite Nasional Indonesia Pusat (KNIP) yang dibentuk segera setelah Proklamasi 17-8-1945, beliau ikut berhijrah ke Yogya. Setelah kembali ke Sukabumi, pada tahun 1950, Ajengan K.H.Ahmad Sanusi, berpulang ke hadirat Ilahi. Pemerintah Indonesia mengakui jasa-jasanya sebagai salah seorang pendiri Republik Indonesia dengan menganugerahkan Bintang Maha Putera Utama kepada Almarhum.
Last Updated ( Friday, 04 July 2008 07:34 )

STRUKTUR YPI BANI YASIN

STRUKTUR YPI BANI YASIN


Pembina:
1. Ir. H. Sofwani
2. KH. Muhammad AR
3. KH. Fathullah Mansyur, LC, MA
4. KH. E. Khaerul Yunus
5. Prof. KH. Solehudin Sanusi

Pengawas:
1. KH. Zaenal Arifin
2. Hj. Umi Ika Kartika
3. M. Paridin
4. C. Burhanudin Malik, SmHk.
5. Nani Nuranisah Dj., M.Pd, M.Psi
6. Sri Meliyani, SH
7. M. Lisanuddin Ramdhany, S.Sos, M.Pd

Ketua Umum: Drs. KH. Djamaluddin MS, M.Ag
Ketua I : M. Nunung Suherman
Ketua II : Fauzan Djamal, S.Ag, S.Sos, M.Si
Ketua III : Dasep Surahman, S.Ag
Ketua IV : Drs. Maman Abdurrahman, M.Pd

Sekretaris : Taopik Yusup, S.Pd
: Dzulfikar Ali Hakim, SP
: Buldan Abdullah
: Ian Damayanti, S. Sos
Bendahara : Andi Surya Jaya, SE
: Ujang Suherman, S.Ag., M.Si
: Ade Maryam, S.Ag
: Novi Fatimah, A.Md

Divisi Pendidikan:
• Pendidikan Formal : Drs. Cece Tibyani, M.Ag
: Drs. Lukman Firmansyah
: Encep Rahmat, S.Pd.I
• Pendidikan Pesantren : KH. M Kosasih
: M. Muchtar Sanusi
: M. Aep Saepulloh
• Pendidikan Luar Sekolah : Cecep Supriadi, S.Ag
: Hendar Al Bukhori
: M. Bisri
: Obih
• Hubungan Institusi : U. Hermawan, S.Pd
: Yukma Wijaya, A.Md
• Ekonomi Kesejahteraan : Nanih Mardiyaningsih
: Yuliawati, A.Ma
: Ecih Sukaesih, S.Pd
• Pengembangan Aset : Alikin
: Abidin
: Yudi

YPI BANI YASIN

YPI BANI YASIN

LATAR BELAKANG
Merunut pada sejarah Cantayan yang pernah menjadi local genius di Jawa Barat bahkan Indonesia, dimulai ketika berdirinya sebuah Pesantren yang dipimpin oleh KH. Abdurrahim (putra KH. Yasin yang lebih dikenal dengan nama Ajengan Cantayan). Pesantren didirikan oleh KH. Abdurrahim pada tahun 1908 sampai tahun1947, telah banyak menghasilkan Ulama besar baik di Jawa Barat maupun Indonesia. Beberapa Ulama besar yang dihasilkan oleh pesantren Cantayan adalah KH. Ahmad Sanusi (Pendiri Al-Ittihadul Islamiah serta pesantren Gunung Puyuh atau lebih dikenal dengan pesantren Syamsul Ulum dan seorang Pahlawan Nasional), KH. Masthuro (pendiri Pesantren Al-Masthuriyah Sukabumi), KH. Dadun Abdul Qohhar (Pesantren Ad-Da’wah Sukabumi) dan lain sebagainya.

Perjalanan pesantren Cantayan selama kurun waktu 39 tahun, telah membawa perubahan besar dalam membentuk karakteristik masyarakat kabupaten Sukabumi yang sangat terkenal religius. Namun seiring perkembangan waktu dan perpindahan generasi penerus pesantren yang menyebar keluar daerah Cantayan, dengan mendirikan pesantren di daerah lain telah mengakibatkan pesantren Cantayan menjadi kehilangan sosok Ulama yang kharismatik dan mumpuni. Maka berakhirlah kiprah pesantren Cantayan sehingga ditutup seiring meninggalnya KH. Abdurrahim pada tahun 1947.

Perkembangan lembaga pendidikan pesantren dewasa ini cukup pesat dan menggembirakan, namun masih sedikit sekali lembaga pendidikan pesantren yang menyelenggarakan pendidikan dengan dibarengi keahlian produktif lulusannya. Menghasilkan kader Ulama yang baik dan berkeahlian produktif tidaklah mudah, tidak hanya sekedar membekalinya dengan pendidikan agama dan pendidikan umum yang mumpuni, namun bagaimana menyiapkan kader Ulama yang berkompetensi tinggi dalam bidangnya serta mandiri dalam menjalani kehidupan baik bidang aqidah, akhlaqul karimah, keilmuan maupun ekonominya.

Pola pembelajaran dan lingkungan yang mendukung pendidikan bagi kader Ulama mutlak diperlukan, agar kader Ulama yang dihasilkan berkompetensi tinggi, mandiri serta dapat menjadi agent of change bagi setiap komunitas, lingkungan dan wilayah yang mereka masuki. Metode pembelajaran dan lingkungan yang baik harus dapat memberikan ruang yang utuh bagi perkembangan tiga potensi besar setiap manusia, yaitu potensi akal, potensi jasad dan potensi qalbu. Dengan pendidikan dan penyediaan lingkungan yang mendukung ke tiga potensi besar itu maka akan dapat dihasilkan kader ulama dengan kompetensi tinggi serta mandiri.

VISI YPI BANI YASIN
Terwujudnya Generasi Khoiru Ummatin yang Berilmu, Berakhlaqul Karimah, dan Berketerampilan

MISI YPI BANI YASIN
1. Mengembangkan pendidikan unggulan berbasis nilai local dan keunggulan global
2. Mengembangkan sistem pendidikan yang berorientasi pada siswa agar lebih kreatif, inovatif, dan mampu bereksplorasi dalam bingkai kaidah Islam.
3. Mendorong dan mengembangkan potensi ekonomi ummat
TUJUAN YPI BANI YASIN
• Menciptakan kader yang berilmu, berakhlakul karimah dan berketerampilan
• Menciptakan kemandirian ekonomi berdasarkan potensi ummat dan lingkungan

STRATEGI PROGRAM
1. Menyelenggarakan pendidikan Keagaman
2. Menyelenggarakan pendidikan umum
3. Menyelenggarakan pendidikan Keahlian bidang Kewirausahaan Pertanian
4. Menyelenggarakan usaha-usaha keummatan yang berbasis pertanian dengan cakupan Produksi, Pengolahan hasil pertanian dan Pemasaran produk pertanian.

PROGRAM
• Penyelenggaraan pendidikan TPA dan TKIT
• Penyelenggaraan pendidikan SDIT
• Penyelenggaraan pendidikan SMPIT
• Penyelenggaraan pendidikan SMKIT
• Penyelenggaraan pendidikan Poltek Pertanian
• Pengembangan usaha produksi pertanian
• Pengembangan usaha pengolahan hasil pertanian
• Pengembangan usaha pemasaran hasil produksi dan pengolahan produk pertanian

KONSEP BANGUNAN SEKOLAH
Penataan bangunan YPI Bani Yasin menggabungkan antara bangunan modern dengan unsur alam dengan menempatkan laboratorium alam yang berada pada komplek bangunan sekolah, sehingga para santri dapat berinteraksi langsung dengan alam dan memakmurkan bumi dengan kaidah Islam dan menjadikan alam sebagai sumber utama penghidupannya.

Selain bangunan sekolah dan laboratorium pendidikan, bangunan YPI Bani Yasin juga dilengkapi dengan laboratorium alam yaitu Green House, kolam percobaan serta peternakan (ranch) yang akan digunakan sebagai wahana pembelajaran ekonomi mandiri bidang pertanian serta kewirausahaan lulusan.

KURIKULUM
Kurikulum pendidikan di YPI Bani Yasin adalah sebuah kurikulum yang mengitegrasikan antara kurikulum Diknas, kurikulum Pesantren dan kurikulum Yayasan yang menitikberatkan pada penekanan tiga aspek pendidikan yaitu aspek pendidikan akhlaqul karimah, aspek pendidikan keilmuan (Agama dan Iptek), dan aspek pendidikan keterampilan (Pertanian dan Wirausaha tani).

Selain itu, kurikulum yang diterapkan dan dikembangkan adalah sembilan isu strategis dalam upaya maksimalisasi dan optimalisasi pembentukan kader dengan multi kecerdasan. Kesembilan isu strategis itu terdiri dari Iman, Taqwa, Cinta lingkungan, Kemandirian, Kreatifitas, Sosialisasi, Logika, Jasmani, Leadership dan Entrepreneurship. Isu-isu diatas merupakan hal terpenting dalam membentuk dan mengembangkan potensi kader, karena selain potensi akal, kader Ulama juga harus dapat mengembangkan potensi jasad dan qolbunya.

METODE PEMBELAJARAN
Metode belajar yang digunakan YPI Bani Yasin adalah Student Active Learning, Learning by Doing, dan Life is Learning penerapan metode diatas dimaksudkan agar santri dapat lansung menjadi subjek dalam kegiatan pembelajaran dan tidak hanya berperan sebagai objek.

Setiap santri akan diberikan kebebasan dalam bereksplorasi sesuai dengan kecerdasan dan bakat yang mereka miliki dalam bingkai kaidah ke-Islaman. Dengan metode Quantum, guru akan mengajarkan dengan sifat belajar masing-masing santri (terutama dalam hal keterampilan/keahlian), sehingga KBM dapat berlansung secara interaktif dan nyaman bagi santri. Selain itu, pembelajaran juga akan disesuaikan dengan kebutuhan santri, sehingga yang terjadi adalah santri oriented bukan lagi guru oriented dan seluruh santri yang dihasilkan adalah santri unggulan.

CHARACTER DAN ENTREPRENEURSHIP BUILDING
YPI Bani Yasin tak semata memberikan pembelajaran yang berkompetensi keilmuan, akan tetapi mengembangkan karakter, kepemimpinan dan jiwa wirausaha pada setiap santrinya.

Karakter yang dikembangkan adalah karakter nilai-nilai Islami yang dibentuk melalui pembiasaan yang konsisten serta membangun kesadaran dari diri santri (Internal Motivation) sehingga karakter itu menjadi kebiasaan yang terintegrasi dan terisntitusi dalam diri santri.

KEGIATAN KESISWAAN
1. Kegiatan Ko Kulikuler
• Kepanduan
• PLPIT (Pendidikan Lingkungan, Profesi, Ilmu Pengetahuan dan Teknologi)
• Language Program (Arabic, Sundanese, and English)
• Pendidikan Entrepreneurship
• Internship Program
2. Kegiatan Ektrakulikuler
• Bela diri
• Science Club
• Computer Club
• School Magazine
• Olah raga
• Language Club
JADWAL WAKTU KBM YPI BANI YASIN
Jam ke I = 05.00-06.00
Istirahat, makan pagi dan lain-lain ( Satu Jam)
Jam ke II = 07.00-07.40
Jam ke III = 07.40-08.20
Jam ke IV = 08.20-09.00
Jam ke V = 09.00-09.40
Istirahat (15 Menit)
Jam ke VI = 09.55-10.35
Jam ke VII = 10.35-11.15
Jam ke VIII = 11.15-11.55
Istirahat, makan siang, Shalat Dzuhur (Dua jam Lima Menit)
Jam ke IX = 14.00-14.40
Jam ke X = 14.40-15.20
Istirahat, Shalat Ashar (40 menit)
Jam ke XI = 16.00-16.40
Jam ke XII = 16.40-17.20
Istirahat, Shalat Maghrib, dll (satu jam 10 menit)
Jam ke XIII = 18.30-19.10
Jam ke XIV = 19.10-20.00*
Jam ke XV = 20.00-21.00**
* Ekstra kulikuler
** Review Harian/Hapalan








KURIKULUM BIDANG STUDI AGAMA
1. Aqidah
2. Akhlaq
3. Alqur’an:
• Tahfidz
• Tilawah
• Tajwid
• Tafsir
• Ilmu tafsir
4. Al-Hadits
• Hadits
• Ilmu Hadits
5. Syari’ah
• Fiqh
• Ushul Fiqh
• Tarikh Tasyri’
6. Bahasa Arab
• Nahwu&Shorof (Qawa’idullughoh)
• Muthalaah
• Muhadatsah
• Insya
• Imla/Khat
7. Mahfudhat/Khithabah
8. Tarikh islam
KURIKULUM DIKNAS UNTUK SMK PERTANIAN
1. Pendidikan Kewarganegaraan

a. Memahami hakekat bangsa dan Negara Kesatuan Republik Indonesia
b. Menganalisis sikap positif terhadap penegakan hukum, peradilan nasional, dan tindakan anti korupsi
c. Menganalisis pola-pola dan partisipasi aktif dalam pemajuan, penghormatan serta penegakan HAM baik di Indonesia maupun di luar negeri
d. Menganalisis peran dan hak warganegara dan sistem Pemerintahan NKRI
e. Menganalisis Budaya Politik Demokrasi, Konstitusi, Kedaulatan Negara keterbukaan dan keadilan di Indonesia
f. Mengevaluasi hubungan Internasional dan Sistem Hukum Internasional
g. Mengevaluasi sikap berpolitik dan bermasyarakat Madani sesuai dengan Pancasila dan Undang-Undang Dasar 1945
h. Menganalisis peran Indonesia dalam politik dan hubungan Internasional, Regional, dan kerja sama Global lainnya
i. Menganalisis Sistem Hukum inlernasional, timbulnya konflik internasional, dan Mahkamah Internasional

2. Bahasa Inggris

Level Novice

a. Mendengarkan
Memahami makna dalam wacana lisan interpersonal dan transaksional, secara formal maupun informal, dalam bentuk mendengarkan permintaan dan perintah yang berkaitan dengan kehidupan sehari-hari.

b. Berbicara
Mengungkapkan makna secara lisan dalam wacana interpersonal dan transaksional, secara formal maupun informal, dalam bentuk menyampaikan permintaan dan perintah yang berkaitan dengan kehidupan sehari-hari.

c. Membaca
Memahami makna dalam wacana tulis Intransaksional, secara formal maupun informal, menyimak permintaan dan perintah yang berkaitan dengan kehidupan sehari-hari.

d. Menulis
Mengungkapkan makna secara tertulis dalam wacana interpersonal dan transaksional, secara formal maupun informal, dalam bentuk menyampaikan secara tertulis permintaan dan perintah yang berkaitan dengan kehidupan sehari-hari.

Level Elementary

a. Mendengarkan
Memahami makna dalam wacana lisan interpersonal dan transaksional, secara formal maupun informal, dalam bentuk mendengarkan permintaan dan perintah yang berkaitan dengan pekerjaan.
b. Berbicara
Mengungkapkan makna secara lisan dalam wacana Interpersonal dan Transaksional, secara formal maupun Informal, dalam bentuk menyampaikan permintaan dan perintah yang berkaitan dengan pekerjaan.

c. Membaca
Memahami makna dalam wacana tulis Interpersonal dan Transaksional, secara Formal maupun Informal, dalam bentuk menyimak permintaan dan perintah yang berkaitan dengan pekerjaan.

d. Menulis
Mengungkapkan makna secara tertulis dalam wacana Interpersonal dan Transaksional, secara Formal maupun Informal, dalam bentuk menyampaikan secara tertulis permintaan dan perintah yang berkaitan dengan pekerjaan.


Level Intermediate

a. Mendengarkan
Memahami makna dalam wacana lisan interpersonal dan transaksional, secara Formal maupun Informal, dalam bentuk mendengarkan permintaan dan perintah yang berkaitan dengan keprofesian.

b. Berbicara
Mengungkapkan makna secara lisan dalam wacana Interpersonal dan Transaksional, secara Formal maupun Informal, dalam bentuk menyampaikan permintaan dan perintah yang berkaitan dengan keprofesian.

c. Membaca
Memahami makna dalam wacana tulis interpersonal dan transaksional, secara formal maupun informal, dalarn bentuk menyimak: permintaan dan perintah yang berkaitan dengan keprofesian.

d. Menulis
Mengungkapkan makna secara tertulis dalanji wacana interpersonal dan transaksional, secara formal maupun informal, dalam bentuk menyampaikan secara tertulis permintaan dan perintah yang berkaitan dengan keprofesian.


3. Bahasa Indonesia

Tingkat Semenjana

a. Mendengarkan
Memahami wacana lisan dalam kegiatan penyampaian dan penerimaan informasi yang berkaitan dengan kehidupan sehari-hari.
b. Berbicara
Menggunakan wacana lisan untuk mengungkapkan pikiran, perasaan, dan penyampaian informasi yang berkaitan dengan kehidupan sehari-hari.

c. Membaca
Menggunakan berbagai jenis membaca untuk memahami wacana tulis berupa teks, grafik, dan label yang berkaitan dengan kehidupan sehari-hari.

d. Menulis
Menggunakan berbagai jenis wacana tulis untuk mengungkapkan pikiran, perasaan, dan penyampaian informasi dalam bentuk teks, grafik, dan tabel yang berkaitan dengan kehidupah senari-hari.

Tingkat Madia

a. Mendengarkan
Memahami wacana lisan dalam kegiatan penyampaian dan penerimaan informasi yang berkaitan dengan pekerjaan.

b. Berbicara
Menggunakan wacana lisan untuk mengungkapkan Pikiran, Perasaan, dan Penyampaian Informasi yang berkaitan dengan pekerjaan

c. Membaca
Menggunakan berbagai jenis membaca untuk memahami wacana tulis berupa Teks, Grafik, dan Tabel yang berkaitan dengan pekerjaan

d. Menulis
Menggunakan berbagai jenis wacana tulis untuk mengungkapkan Pikiran, Perasaan, dan penyampaian Informasi dalam bentuk Teks, Grafik, dan Tabel yang berkaitan dengan Pekerjaan

Tingkat Unggul

a. Mendengarkan
Memahami wacana lisan dalam kegiatan penyampaian dan penerimaan informasi yang berkaitan dengan kegiatan ilmiah sederhana

b. Berbicara
Menggunakan wacana lisan untuk mengungkapkan pikiran, perasaan, dan penyampaian informasi yang berkaitan dengan kegiatan ilmiah sederhana

c. Membaca
Menggunakan berbagai jenis membaca untuk memahami wacana tulis berupa teks, grafik, dan tabel yang berkaitan dengan kegiatan ilmiah sederhana.
d. Menulis
Menggunakan berbagai jenis wacana tulis untuk mengungkapkan pikiran, perasaan, dan penyampaian informasi dalam bentuk teks, grafik, dan tabel yang berkaitan dengan kegiatan ilmiah sederhana.


4. Matematika

a. Memahami konsep operasi bilangan riil serta penerapannya dalam pemecahan masalah
b. Memahami konsep Aproksimasi kesalahan serta penerapannya dalam pemecahan masalah
c. Memahami sistem persamaan Linier, Pertidaksamaan linier, dan Persamaan Kuadrat, serta penerapannya dalam pemecahan masalah
d. Memahami logika matematik dalam pernyataan majemuk dan pernyataan berkuantor serta penerapannya dalam pemecahan masalah
e. Memahami konsep matriks dan penerapannya dalam pemecahan masalah yang terkait dengan matriks
f. Memahami Konsep Perbandingan, Fungsi, Persamaan dan Identitas Trigonometri dan penerapannya dalam Pemecahan masalah
g. Memahami konsep persamaan fungsi linier dan fungsi kuadrat dan penerapannya dalam pemecahan masalah
h. Memahami konsep barisan dan deret dan penerapannya dalam pemecahan masalah
i. Memahami konsep kedudukan, jarak, dan besar sudut dalam ruang dimensi dua dan penerapannya dalam pemecahan masalah
j. Memahami konsep vektor dan penerapannya dalam pemecahan
masalah
k. Memahami konsep teori peluang dan penerapannya dalam pemecahan masalah
l. Memahami konsep statistik sederhana dan penerapannya dalam pemecahan masalah
m. Memahami konsep irisan kerucut dan penerapannya dalam pemecahan masalah
n. Memahami konsep limit fungsi dan turunan fungsi dan penerapannya dalam pemecahan masalah
o. Memahami konsep integral dan penerapannya dalam pemecahan masalah
p. Menghargai kegunaan matematika dalam kehidupan, yaitu memiliki rasa ingin tahu, perhatian, dan minat dalam mempelajari matematika, serta sikap ulet dan percaya diri dalam pemecahan masalah
q. Menalar secara kritis dan mengembangkan aktivitas kreatif dalam memecahkan masalah serta mengkomunikasikan ide
r. Menerapkan Matematika sebagai dasar penguasaan kompetensi produktif dan pengembangan diri



5. Ilmu Pengetahuan Alam

a. Mampu mengenali gejala-gejala alam melalui pengamatan langsung dan menafsirkannya untuk kepentingan kehidupan sehari-hari
b. Mengenali berbagai jenis polusi dan dampaknya terhadap manusia dan lingkungan
c. Memiliki kesadaran dan mampu berperanserta dalam
memelihara, menjaga, dan melestarikan ekosistem lingkungan
dan sumber daya alam
d. Menerapkan IPA sebagai dasar penguasaan kompetensi produktif dan pengembangan diri.

6. Fisika

a. Memahami prinsip-prinsip pengukuran dan melakukan pengukuran besaran fisika secara langsung, tidak langsing, secara cermat, teliti, dan obyektif
b. Menganalisis gejala alam dan keteraturannya dalam cakupan mekanika benda titik, kekekalan energi, impuls, dan momentum
c. Mendeskripsikan prinsip dan konsep konservasi kalor dan fluida dan perubahannya
d. Menerapkan konsep dan prinsip kelistrikan dan kemagnetan dalam berbagai masalah
e. Menguasai konsep dasar Fisika yang mendukung secara langsung pencapaian kompetensi program keahliannya
f. Menerapkan konsep dasar Fisika untuk mendukung penerapan kompetensi program keahliannya dalam kehidupan sehari-hari
g. Menerapkan konsep dasar Fisika untuk mengembangkan kemampuan program keahliannya pada tingkat yang lebjih tinggi.

7. Kimia

a. Memahami konsep materi dan perubahannya, fenomena reaksi kimia yang terkait dengan kinetika, kesetimbangan, kekekalan masa dan kekekalan energi
b. Memahami sifat berbagai larutan asam-basa, larutan koloid,
larutan elektrolit-non elektrolit, termasuk cara pengukuran dan
kegunaannya
c. Memahami konsep reaksi oksidasi-reduksi dan elektrokimia serta penerapannya dalam fenomena pembentukan enefgi listrik, korosi logam, dan pemisahan bahan (elektrolisis)
d. Memahami struktur molekul dan reaksi senyawa organik yang meliputi benzena dan turunannya, lemak, karbohidrat, protein, dan polimer serta kegunaannya dalam kehidupan sehari-hari
e. Meningkatkan kesadaran tentang terapan kimia yang dapat bermanfaat dan juga merugikan bagi individu, masyarakat, dan lingkungan serta menyadari pentingnya mengelola dan melestarikan lingkungan demi kesejahteraan masyarakat
f. Memahami konsep, prinsip, hukum, dan teori kimia serta saling keterkaitannya dan penerapannya untuk menyelesaikan masalah dalam kehidupan sehari-hari dan teknologi
g. Menggunakan pengetahuan dasar kimia dalam kehidupan sehari-hari, dan memiliki kemampuan dasar kimia sebagai landasan dalam mengembangkan kompetensi di masing-masing bidang keahlian.

8. Biologi

a. Memahami keanekaragaman hayati dan klasifikasinya, peranan keanekaragaman hayati bagi kehidupan dan upaya pelestariannya.
b. Menganalisis hubungan antar komponen ekosistem, perubahan materi dan energi, serta peranan manusia dalam keseimbangan ekosistem
c. Memahami konsep sel dan jaringan, keterkaitan antara struktur dan fungsi organ, kelainan dan penyakit yang mungkin terjadi pada sistem organ, serta implikasinya pada sains, lingkungan, teknologi dan masyarakat
d. Memahami faktor-faktor yang mempengaruhi pertumbuhan dan perkembangan, proses metabolisme dan hereditas, evolusi dan implikasinya dengan sains, lingkungan, teknologi dan masyarakat
e. Memahami prinsip-prinsip dasar bioteknologi serta implikasinya pada sains, lingkungan, teknologi dan masyarakat
f. Mengembangkan penguasaan konsep dan prinsip biologi, serta keterkaitannya dengan IPA lainnya
g. Meningkatnya kesadaran dan peran-serta dalam menjaga kelestarian lingkungan
h. Menerapkan pengetahuan dan keterampilan menganalisis lingkungan dan alam sekitar dalam kehidupan sehari-hari
i. Mengembangkan pemahaman dan kemampuan untuk menunjang kompetensi produktif dan pengembangan diri


9. Ilmu Pengetahuan Sosial
a. Memaliami konsep-konsep interaksi antarindividu serta interaksi dengan lingkungan masyarakat sekitar
b. Memahami proses perkembangan kolonialisme dan imperialisme barat hingga terjadinya kebangkitan nasional
c. Memahami konsep kebutuhan manusia akan barang serta memahami proses-proses dasar ekonomi dalam rangka pemenuhan kebutuhan
d. Berpikir logis dan kritis, rasa ingin tahu, memecahkan masalah, dan keterampilan dalam kehidupan sosial ekonomi
e. Memiliki komitmen tinggi terhadap nilai-nilai sosial, budaya, dan kemanusiaan
f. Mampu berkomunikasi, bekerjasama dan berkompetisi dalam masyarakat yang majemuk di tingkat lokal, nasional, dan global.


10. Seni Budaya


Seni Rupa

a. Memahami konsep seni rupa dan memahami pentingnya seni rupa dalam kehidupan
b. Menunjukan sikap apresiatif terhadap seni rupa

Seni Musik

a. Memahami konsep seni musik dan memahami pentingnya Seni musik dalam kehidupan
b. Menunjukan sikap apresiatif terhadap seni musik



Seni Tari

a. Memahami konsep seni tari dan memahami pentingnya seni tari dalam kehidupan
b. Menunjukan sikap apresiatif terhadap seni tari

Teater

a. Memahami konsep teater dan memahami pentingnya teater dalam kehidupan
b. Menunjukan sikap apresiatif terhadap teater


11. Pendidikan Jasmani, Olahraga dan Kesehatan

a. Mempraktekkan keterampilan permainan dan olahraga dengan menggunakan peraturan
b. Mempraktekkan rangkaian senam lantai dan irama serta nilai-nilai yang terkandung di dalamnya
c. Mempraktekkan pengembangan mekanik sikap tubuh, kebugaran jasmani serta aktivitas lainnya
d. Mempraktekkan gerak ritmik yang meliputi senam pagi, senam aerobik, dan aktivitas lainnya
e. Mempraktekkan kegiatan dalam air seperti renang, permainan di air dan keselamatan di air
f. Mempraktekkan kegiatan-kegiatn di luar kelas seperti melakukan perkemahan, penjelajahan alam sekitar, mendaki gunung, dan lain-lain
g. Memahami budaya hidup sehat dalam kehidupan sehari-hari seperti perawatan tubuh serta lingkungan yang sehat, mengenal berbagai penyakit dan cara mencegahnya serta menghindari narkoba dan HIV



12. Keterampilan Komputer dan Pengelolaan Inforraasi

a. Mampu mengoperasikan komputer PC
b. Mampu mengoperasikan sistem operasi software
c. Mampu menggunakan teknologi komputer untuk mengolah data, keperluan sehari-hari serta keperluan yang terkait dengan kebutuhan dunia kerja
d. Mampu mengoperasikan PC dalam suatu jaringan serta mengoperasikan web design




13. Kewirausahaan

a. Mampu mengidentifikasi kegiatan dan peluang usaha dalam kehidupan sehari-hari, terutama yang terjadi di lingkungan masyarakatnya
b. Menerapkan sikap dan perilaku wirausaha dalam kehidupan sehari-hari di lingkungan masyarakatnya
c. Memahami sendi-sendi kepemimpinan dan marnpu menerapkannya dalam kehidupan sehari-hari serta menerapkan perilaku kerja prestatif dalam kehidupannya
d. Mampu merencanakan sekaligus mengelola usaha kecil/mikro dalam bidangnya

14. Dasar Kompetensi Kejuruan Pembibitan
a. Memahami keanekaragaman tanaman budidaya
b. Memahami faktor-faktor yang mempengaruhi pertumbuhan dan perkembangan tanaman
c. Mengenal alat mesin pertanian
d. Mengoperasikan alat mesin pertaian sederhana
e. Mampu mengidentifikasikan kegiatan budidaya tanaman
f. Mampu melakukan kegiatan budidaya tanaman
g. Menunjukkan sikap apresiatif terhadap pertanian
h. Mengenal komoditas pertanian dimulai dari pengertian, sifat-sifat dan kerusakan serta penyebab kerusakannya
i. Dapat mengidentifikasi jenis alat ukur, dapat menggunakannya dan dapat melakukan perawatan alat ukur

15. Kompetensi Kejuruan Pembibitan

a. Mampu mengidentifikasi lahan pembibitan
b. Mampu mengidentifikasi bahan dan alat pembuatan media semai
c. Mampu melakukan tahapan kegiatan perbanyakan tanaman dengan biji/benih
d. Mampu melakukan transplanting dan seleksi bibit
e. Mampu melakukan pemeliharaan usaha pembibitan
f. Mampu melakukan perbanyakan tanaman dengan cangkok, sambung, susuan dan okulasi
g. Mampu melakukan aklimatisasi bibit
h. Mampu melakukan seleksi bibit
i. Mampu Mengoperasikan alat dan mesin pembibitan
j. Mampu mengendalikan lingkungan mikro pembibitan
k. Mampu menyusun laporan kegiatan usaha pembibitan






KURIKULUM KHAS YAYASAN
Kurikulum yang tersedia untuk SMK Pertanian dari Diknas hanyalah kurikulum yang spesifik untuk satu jurusan, maka daripada itu maka YPI Bani Yasin merasa perlu untuk menambah kurikulum khusus/khas YPI Bani Yasin yang didasari oleh kebutuhan untuk mencetak kader unggulan.

Kurikulum tambahan/khas dari YPI Bani Yasin adalah:
• Dasar Perikanan
• Dasar Peternakan
• Dasar Bisnis Agri
LABORATORIUM PENUNJANG KURIKULUM KHAS
1. Laboratorium IPA
Dapat dipakai untuk tiga kegiatan praktikum mata pelajaran IPA yaitu Fisika, Kimia dan Biologi dengan alat bahan yang disesuaikan pada kebutuhan masing-masing mata pelajaran. Setiap Lab mata pelajaran akan dibina oleh seorang Pembina Lab.
2. Laboratorium Bahasa
Dapat dipakai untuk seluruh kegiatan kebahasaan yang membutuhkan lab.
3. Laboratorium Pertanian
• Green House
Sebuah bangunan permanen yang dapat digunakan untuk praktikum pembibitan dan produksi tanaman yang bernilai ekonomis tinggi.
• Kolam Pemijahan dan Pembesaran
• Kandang Sapi
• Lahan Pertanian (Tegalan dan Sawah)

GAMBARAN KERJA PERSONAL YPI BANI YASIN
1. Kepala Sekolah
Kepala Sekolah bertanggung jawab kepada YPI Bani Yasin melalui Kepengurusan YPI dengan tugas:
• Menjadi Indikator
a. Mengembangkan kapasitas guru dan staf dengan peningkatan profesionalisme.
b. Mengarahkan guru dalam penyusunan kelengkapan KBM, penyajian program KBM sekaligus mengevaluasi, menganalisis dan memperbaiki.
c. Membimbing Pustakawan, Laboran dan Tata Usaha dalam penyusunan program kerja serta pelaksanaannya.
d. Membimbing dan membina siswa dalam penyusunan setiap program kerja dan metode pelaksanaannya.
e. Memberikan suri tauladan yang baik bagi seluruh warga sekolah dan masyarakat.
• Menjadi Manajer
a. Menyusun program kerja sekolah mulai dari program jangka pendek, menengah, dan jangka panjang.
b. Menyusun organisasi yang efektif dan efisien di sekolah baik struktur yang bersifat permanen maupun ad hoc.
c. Menggerakkan, mengarahkan dan mengkoordinasi seluruh komponen staf dalam pelaksanaan tugas dan kewajiban masing-masing.
d. Mengoptimalkan seluruh pemanfaatan sumber daya sekolah menjadi daya dukung yang optimal.
• Menjadi Administrator
a. Berkemampuan dalam mengelola administrasi KBM dan BK.
b. Berkemampuan dalam mengelola administrasi ketenaga kerjaan.
c. Berkemampuan untuk pengelolaan administrasi kesiswaan.
d. Mampu melakukan pengelolaan administrasi keuangan dengan baik dan transparan.
e. Mampu mengelola administrasi sarana dan prasarana dengan lengkap dan sesuai.
f. Berkemampuan dalam mengelola administrasi kesekretariatan dengan tertib dan lengkap.
• Menjadi Supervisor
a. Meyusun dan melaksanakan program supervisi pada seluruh kegiatan sekolah.
b. Memanfaatkan hasil supervisi untuk pengembangan kinerja staf dan pengembangan sekolah.
• Menjadi Leader
a. Memiliki kepribadian yang mencerminkan akhlaqul karimah.
b. Memahami dan mengerti kondisi staf.
c. Mampu mengambil keptusan yang cepat dan tepat.
d. Memiliki kemampuan interpersonal yang memadai baik lisan maupun tertulis.
• Menjadi Inovator
a. Berkemampuan dalam mencari, menemukan dan mengadopsi gagasan baru untuk perkembangan dan kemajuan sekolah.
b. Memiliki kemampuan untuk melakukan pembaharuan di sekolah.
c. Mengikut sertakan unsure pimpinan sekolah lain dalam penentuan pengambilan keputusan.
• Menjadi Motivator
a. Berkemampuan dalam mengatur lingkungan kerja yang kondusif dan menyenangkan.
b. Memiliki kemampuan dalam membentuk suasana kerja yang harmonis dan sinergis.
c. Memiliki kemampuan dan keberanian dalam menerapkan prinsip reward and punishment bagi seluruh warga sekolah.
2. Wakil Kepala Sekolah
• Wakil Kepala Sekolah adalah salah seorang Pembantu Kepala Sekolah (PKS) yang ditunjuk dan diberikan wewenang serta tanggung jawab Kepala Sekolah apabila Kepala Sekolah yang definitip berhalangan.
• Menjadi mitra kerja Kepala Sekolah dalam perumusan kebijakan sekolah.
3. Pembantu-pembantu Kepala Sekolah (PKS)
• PKS Bidang Kurikulum
a. Mengatur dan mengkoordinir kurikulum YPI Bani Yasin baik ke-SMK-an, mapun Kepesantrenan.
b. Mengatur dan mengkoordinasi kegiatan sekolah dengan menjabarkan kalender pendidikan dari diknas menjadi kalender pendidikan sekolah.
c. Menyusun jadwal pelajaran,
d. Menyusun pembagian tugas guru.
e. Megkoordinir penyusunan program pengajaran yang terdiri dari:
1) Silabus mata pelajaran
2) Program tahunan (PT)
3) Program semester
4) Program satuan pelajaran (PSP)
5) Rencana pembelajaran (RP)
6) Agenda harian guru
7) Buku nilai/ daftar hadir siswa
8) Alat evaluasi kinerja program pengajaran.
f. Menyusun kriteria penilaian kenaikan kelas, kelulusan, serta laporan kemajuan belajar siswa
g. Mengatur perencanaan dan pelkasanaan perbaikan dan pengayaan tiap mata pelajaran.
h. Bertanggung jawab atas kelancaran pemanfaatan laboratorium dan perpustakaan sebagai pusat sumber belajar
i. Pengembangan dan pem-fungsi-an MGMP
j. Membantu melaksanakan supervisi akademik
k. Mengkoordinir pelaksanaan mid tes, ulangan umum dan UAN
l. Menyusun laporan-laporan seluruh kegiatan yang menjadi wewenangnya.
• PKS Urusan Kesiswaan dan Keasramaan
a. Penanggung jawab pembinaan kedisiplinan dan pelaksanaan tata tertib baik selama KBM berlangsung maupun diluar KBM.
b. Penanggung jawab pembinaan akhlaqul karimah dan ‘Ubudiah santri
c. Mengatur, membina dan mengevaluasi program kegiatan OSIS dan kegiatan ekstra kulikuler lainnya.
d. Mengatur dan membina programkegiatan organisasi asrama
e. Mengatur segala bentuk kegiatan keasramaan
f. Mengatur pelaksanaan tugas guru piket
g. Mengatur mekanisme pelaksanaan Penerimaan Santri Baru
h. Menyusun dan mengatur pelaksanaan Masa Orientasi Santri
i. Menyusun dan mengatur pelaksanaan Latihan Dasar Kepemimpinan Santri
j. Mengatur mekanisme pemberian bea siswa bagi santri YPI Bani Yasin.
• PKS Bidang Sarana dan Prasarana
PKS Bidang Sarana dan Prasarana bertanggungjawab pada Kepala Sekolah, berkoordinasi dengan seluruh PKS dan membawahi Unit-unit Pelaksana Usaha Sekolah. Secara detail gambaran tupoksi PKS sarana dan prasarana adalah:
a. Menginventarisir, mengadministrasi dan mendokumentasikan seluruh asset dan infrastruktur sekolah (Gedung, lahan praktik, meubeler, mesin-mesin, dll.
b. Menginventarisir, mengadministrasi dan mendokumentasikan secara teratur dan berkala seluruh barang per ruangan.
c. Menyusun program pengadaan, perbaikan, pemeliharaan dan penabahan sarana dan prasarana sekolah
d. Mengatur pem-fungsi-an seluruh sarana dan prasarana sekolah berdasarkan prinsip kemanfaatan dan efisiensi.
e. Mengatur-unit-unit usaha sekolah
f. Menyiapkan dan mempertimbangkan pengadaan unit usaha sekolah
g. Menyusun laporan kerja lingkup PKS Sarana dan Prasarana
• PKS Bidang Hubungan Masyarakat
a. Membina dan mengembangkan kultur hubungan yang harmonis antar sesama warga YPI Bani Yasin
b. Mensosialisasikan dan mempromosikan sekolah pada masyarakat luas.
c. Menjalin kerjasama dengan lembaga atau masyarakat dengan prinsip saling menguntungkan
d. Mengatur dan meningkatkan hubungan kerjasama dengan forum komunike pendidikan YPI Bani Yasin
e. Menjalin kerja sama dan hubungan dengan alumni.
4. Guru Mata Pelajaran
• Penyusunan Program
a. Menyusun Silabus Materi Pelajaran
b. Menyusun Program Tahunan
c. Menyusun Program Semester
• Penyajian Program
Menyajikan program kerja sesuai dengan jadwal yang telah ditentukan dengan melampirkan:
a. Agenda harian guru
 Diisi oleh guru setelah kegiatan mengajar
 Dikoreksi oleh wali kelas setiap minggu
 Diperiksa oleh kepala sekolah/PKS kurikulum setiap sebualan sekali
b. Absensi siswa setiap hadir mengajar
c. Laporan akhir kegiatan per semester
d. Laporan pertukaran jam mengajar yang diketahui oleh PKS Kurikulum

• Evaluasi Program
Setiap guru secara periodik melakukan penilaian hasil KBM berupa:
 Evaluasi proses, yaitu penilaian yang dilaksanakan sepanjang perjalanan KBM
 Evaluasi Akhir Pertemuan, dimana pada setiap akhir pertemuan KBM dilakukan pengulasan materi yang baru dibahas untuk mengetahui tingkat keberhasilan KBM. Jika hasil KBM tidak sesuai maka harus dilakukan pengulangan materi dan atau penambahan KBM melalui program pengayaan.
 Evaluasi/Ulangan harian, dilakukan pada tiap-tiap akhir bab sebuah bahasan dengan nilai yang dimasukan kedalam buku penilaian sebagai bahan untuk penyusunan raport. Hasil ulangan harus dianalisis untuk mengetahui keterserapan materi oleh santri, jika belum memuaskan maka harus dilakukan pengulangan hingga target pencapaian dapat diraih dan setiap santri dapat mengerti bahasan yang telah diajarkan.
 Evaluasi Tengah Semester (Mid Tes/Ulangan Blok) dilakukan untuk beberapa kompetensi dasar atau beberapa pokok bahasan pada setiap pertengahan ajar untuk dijadikan laporan tengah semester beserta nilai lain yang diperoleh siswa.
 Evaluasi Akhir Semester (Ulangan Umum), dilaksanakan setiap menjelang akhir semester pengajaran, secara serentak dengan jadwal dan waktu yang telah ditentukan dalam kalender pendidikan.
 UAN-Khas dilaksanakan untuk mengkaji mata pelajaran khas di YPI Bani Yasin, baik tertulis maupun praktik. UAN-Khas ini diujikan pada akhir semester materi itu diberikan di YPI Bani Yasin.
 Ujian Akhir Nasional (UANas), dilaksanakan secara nasional untuk mengakhiri kegiatan belajar mengajar siswa selama tiga tahun. Nilai UANas dijadikan syarat kelulusan siswa.
Sebagai bukti seorang guru telah melakukan evaluasi dengan baik, guru harus memiliki bukti fisik berupa:
 Buku nilai yang juga berfungsi sebagai buku daftar hadir siswa yang terisi lengkap, selesai dan rapi.
 Kisi-kisi soal
 Kartu soal yang terisi dengan lengkap dan baik
 Bank soal (kumpulan soal yang digunakan selama satu semester)
 Bank soal pribadi (kartu soal yang sudah direvisi/diperbaiki sesuai hasil analisis butir soal)
• Melaksanakan Analisis
Setiap guru wajib melasanakan analisis pada setiap selesai pelaksanaan evaluasi/UAN-Khas/UANas. Analisis ini ada dua macam, yaitu:
 Analisis Hasil Evaluasi Belajar (AHEB), yaitu menganalisis tiap hasil ulangan akhir pertemuan minimal dengan menganalisis hasil ulangan harian. Santri dengan hasil yang sudah baik harus diberikan pengayaan, sedangkan santri dengan hasil yang belum memuaskan harus diberikan tambahan waktu perbaikan hingga dianggap cukup. Secara garis besar, AHEB dibuat untuk bahan penyelengaraan PERBAIKAN dan PENGAYAAN.
 Analisis Butir Soal (ABS), yaitu menganalisis untuk menilai validitas soal apakah sola sudah cukup baik ataukah masih perlu diperbaiki. Bila hasil ABS menunjukkan bahwa soal itu baik, maka soal dimasukkan ke dalam bank soal sebaliknya, jika soal jelek maka soal diganti dengan soal lain. Kedua, menilai derajat kesukaran soal dengan tingkatan sukar, sedang dan mudah sesuai dengan kondisi santri. Ketepatan guru dalam menganalisa validitas dan tingkat kesukaran soal sangat menentukan ketepatan dalam pemberian materi ajar dan soal.
• Melaksanakan Perbaikan dan Pengayaan
Tugas lainnya bagi seorang guru mata pelajaran adalah mengadakan PERBAIKAN dan PENGAYAAN. menilik pada hasil AHEB akan didapatkan dua kemungkinan, yaitu santri dengan penguasaan materi yang baik dengan santri dengan penguasaan materi yang kurang. Bagi santri dengan penguasaan materi yang kurang maka guru harus mengadakan perbaikan dari setiap materi yang belum terkuasai oleh santri hingga santri tersebut dapat menguasai materi ajar, sedangkan bagi santri dengan penguasaan materi yang sudah baik diberikan pengayaan. PERBAIKAN dan PENGAYAAN merupakan kewajiban guru mata pelajaran setiap selesai satu bahasan materi ajar. Bukti fisik yang harus ada dalam pelaksanaan program perbaikan dan pengayaan adalah:
 Laporan nilai hasil perbaikan dan pengayaan
 Daftar hadir santri
5. Wali Kelas
Wali Kelas bertugas seperti halnya kepala sekolah, namun bertugas dalam lingkup lebih kecil yaitu kelas bimbingannya. Berikut adalah tugas pokok wali kelas:
• Pengelolaan kelas
• Penyelenggaraan administrasi kelas, yang meliputi:
 Denah tempat duduk santri
 Papan absensi santri
 Daftar pelajaran kelas
 Daftar piket kelas
 Buku absensi santri
 Buku agenda kelas
 Tata tertib santri
 Rekapitulasi absensi santri tiap bulan
 Kelengkapan atribut kelas (gambar Presiden dan Wapres, Garuda Pancasila, Bendera RI, Peta NKRI)
 Peta kondisi santri
 Rekapitulasi kehadiran guru di kelas
• Penyusunan statistic bulanan santri
• Pengisian daftar kumpulan nilai (DKN) Santri (Leger)
• Membuat catatan khusus tentang santri
• Pencatatan mutasi santri
• Pengisian buku laporan pendidikan (Raport)
• Pembagian buku laporan pendidikan
• Pencatatan barang inventaris kelas
• Membina keamanan, ketertiban, kebersihan, keindahan, kekerabatan, kemandirian dan kerindangan (K7) di kelas yang dibina
• Mengingatkan hak dan kewajiban santri
• Menghubungi guru yang sering tak hadir
6. Ketua Kelompok Mata Pelajaran
• Membantu kepala sekolah dalam kegiatan-kegiatan kurikulum dan akademik
• Menyusun program dan pengembangan mata pelajaran
• Koordinasi penggunaan sarana dan prasarana
• Kegiatan supervisi akademik bagi guru mata pelajaran
• Koordinasi penggiliran penataran.
7. Guru Bimbingan dan Konseling
• Menyusun program pelayanan bimbingan dan konseling
• Kooordinasi dengan PKS, Wali Kelas dan guru mata pelajaran dalam rangka mengatasi masalah-masalah yang dihadapi santri
• Memberikan layanan bimbingan dan konseling kepada santri agar lebih berprestasi dan bersemangat dalam KBM
• Memberikan saran dan pertimbangan kepada santri dalam memperoleh gambaran tentang kelanjutan tingkatan pendidikan dan lapangan pekerjaan yang sesuai dengan bakat dan kemampuan santri.
• Melakukan penilaian hasil bimbingan dan konseling
• Menyusun dan melaksanakan program tindak lanjut (RTL) bimbingan dan konseling
• Menyusun dan melaksanakan program tindak lanjut bimbingan dan konseling
• Menyediakan format instrument bimbingan dan konseling
8. Pengelola Perpustakaan (Pustakawan)
• Menyusun program tahunan perpustakaan sekolah
• Pengelolaan perpustakaan sekolah
• Perencanaan pengadaan buku perpustakaan
• Menerima dan mencatat masukan dari guru dalam perencanaan pengadaan buku mata pelajaran sekolah
• Perencanaan pengembangan perpustakaan sekolah
• Perencanaan perbaikan, pemeliharaan buku/alat perpustakaan
• Pengadministrasan buku-buku perpustakaan
• Pengadministrasian pengunjung dan peminjam buku
• Inventarisasi buku-buku perpustakaan dan buku pelajaran
• Pengadministrasian buku-buku pelajaran yang dipinjamkan kepada santri/guru dan bertanggung jawab atas K7 di perpustakaan.
9. Koordinator Pengelola Laboratorium (Laboran)
• Penyusunan Program Kerja Laboratorium
• Penyusunan Program pengadaan alat Lab
• Penyusunan program pengadaan/penambahan alat Lab
• Pengkoordinasian kegiatan Laboratorium
• Pengkoordinasian jadwal pemakaian dan penggunaan Lab
• Pengadministrasian alat/bahan Lab
• Inventarisasi alat/bahan Lab
• Inventarisasi hasil praktikum siswa yang bermutu
• Pembuatan laporan pelaksanaan kegiatan Lab
• Penertiban penyimpanan alat/bahan Lab
• Pemeliharaan dan perbaikan alat Lab
• Hal-hal yang terkait masalah Lab
10. Kepala Tata Usaha Sekolah (KaTU)
Melaksanakan seluruh kegiatan ketatausahaan sekolah dan bertanggung jawab langsung kepada kepala sekolah dengan tugas sebagai berikut:
• Penyusunan Program ketatausahaan sekolah
• Pengelolaan keuangan sekolah
• Pengurusan administrasi keuangan
• Pengurusan administrasi kesiswaan
• Pengadministrasian alat perlengkapan sekolah (sarana dan prasarana)
• Penyusunan dan penyajian data statistic
• Pengkoordinasian pelaksanaan K7
• Pembinaan dan pengembangan karir pegawai tata usaha sekolah
• Membantu penyusunan/pengetikan naskah Ujian
• Pengurusan administrasi kurikulum
• Penyusunan laporan-laporan
• Hal-hal yang berkaitan dengan ketatausahaan
11. Satpam Sekolah
• Penjagaan keamanan setiap hari (Siang dan Malam)
• Memelihara dan memelihara kerindangan sekolah/asrama
• Memelihara dan menjaga alat (sarana dan prasarana) sekolah
• Membantu hal-hal khusus yang diperlukan Kepala Sekolah dan Kepala Tata Usaha
• Hal-hal lain yang berkaitan dengan K7 sekolah dan asrama.
12. Pembantu Umum Sekolah
• Memelihara kebersihan ruangan dan halaman sekolah serta asrama
• Memelihara dan menjaga penempatan perlengkapan sekolah dan asrama
• Menyediakan air minum untuk Guru, Kepala Sekolah dan Kepala Tata Usaha

PRINSIP DAN TATA TERTIB
1. PRINSIP TATA TERTIB
• Prinsip Islam
Tidak Melanggar Syari’at yaitu: Wajib, Sunnah, Mubah/Halal, Makruh dan Haram
• Prinsip Tidak Berbahaya
Tidak mencederai
Tidak membuat cacat
Tidak mematikan
• Prinsip Tidak Merusak
Tidak merusak Diri sendiri
Tidak merusak Orang Lain
Tidak Merusak Barang
Tidak merusak Lingkungan
• Prinsip Tidak Merugikan
Tidak menggunakan hak orang lain
Tidak mengambil hak orang lain
Tidak merugikan diri sendiri
• Tidak Mengganggu
Tidak mengganggu Teman
Tidak Mengganggu Makhluk Lain
Tidak Mengganggu Kegiatan
• Tidak Sia-sia
Tidak Tanpa Tujuan
Tidak Tanpa Faedah
Tidak Iseng
2. TATA TERTIB
• Peraturan dan Tata Tertib Asrama:
Mukaddimah
Para penghuni Asrama (santri) wajib mentaati segala peraturan dan tata tertib Asrama YPI Bani Yasin.
Umum
Para penghuni (Santri) Asrama Wajib:
Taat dan patuh pada Pembina Asrama terutama pada Pimpinan YPI Bani Yasin
Memelihara dan menjaga K7 lingkungan Asrama
Menjaga dan memelihara kebersihan, ketertiban dan kesehatan ruangan, alat tidur, kamar mandi lingkungan dan sarana prasarana Asrama lainnya
Menunaikan tugas kerja rutin/harian yang telah diberikan dengan tidak mewakilkan kecuali darurat dan seizin Pembina Asrama
Memakai pakaian yang bersih, rapi dan sesuai kaidah Islam
Memperlihatkan akhlaqul karimah kepada siapapun
Hormat-menghormati, tolong-menolong, dan hidup bermu’awanah antar sesame penghuni Asrama
Meminta izin kepada Pembina Asrama atau Pimpinan YPI Bani Yasin jika akan keluar dari lingkungan Asrama
Memelihara dan menjaga nama baik YPI Bani Yasin
Para penghuni (Santri) Asrama Dilarang:
Melanggar dan menyalahi petunjuk yang diberikan oleh Pembina Asrama dan Pimpinan YPI Bani Yasin Selama petunjuk/perintah itu sesuai dengan kaidah Islam
Keluar dari lingkungan komplek Asrama tanpa seizing Pembina dan atau Pimpinan YPI Bani Yasin
Tinggal di Asrama pada jam KBM berlangsung
Menerima tamu/pengunjung tanpa seizing Pembina atau Pimpinan YPI Bani Yasin
Mencemarkan nama baik dan kehormatan sendiri maupun keluarga besar YPI Bani Yasin
Khusus
Santri wajib bangun 30 menit sebelum adzan Shubuh untuk persiapan Shalat dan pelajaran jam pertama.
Santri wajib berada di Mesjid sekurang-kurangnya lima menit sebelum adzan Shubuh dikumandangkan, dan wajib melaksanakan Shalat berjama’ah serta bergiliran untuk mengumandangkan adzan
Tidak ada kegiatan lain setelah Shalat Shubuh dan santri harus segera bersiap-siap melakukan KBM sampai pukul 06.00 WIB.
Penghuni asrama (Santri) diwajibkan makan secara berjama’ah di Asrama.
Penghuni asrama (Santri) hanya diperbolehkan tinggal di Asrama pada jam-jam berikut ini: 12.30-14.00 WIB, 15.20-16.00 WIB, 17.20-17.50 WIB, dan 21.00-waktu Shubuh.
Pukul 21.00 WIB Asrama akan dikunci dan santri wajib beristirahat untuk memulihkan kebugaran tubuh.
Sanksi
Sikap dan tindakan yang dianggap melanggar peraturan yang telah ditentukan akan mendapat sanksi sesuai dengan ketentuan yang berlaku hingga sanksi PEMECATAN sebagai santri
• Peraturan dan Tata Tertib Sekolah
Mukaddimah
Seluruh warga komplek YPI Bani Yasin (terutama Santri) wajib mentaati segala peraturan dan tata tertib YPI Bani Yasin
Umum
Pelajaran dimulai pukul 05.00 dan berakhir pada jam 20.00 WIB
Para santri dan warga YPI Bani Yasin wajib menjaga K7
Para santri dan warga YPI Bani Yasin Wajib mengenakan pakain yang bersih, rapi dan sopan sesuai dengan ketentuan Syari’at
Selain berseragam, santri diwajibakan memakai sepatu ketika KBM berlangsung
Selama waktu istirahat para santri dan warga YPI Bani Yasin dilarang untuk diam di dalam kelas dan tetap berada dalam komplek YPI Bani Yasin
Guru dan santri wajib hadir lima menit menjelang dimulainya jam pelajaran
Seluruh warga YPI Bani Yasin dilarang MEROKOK, meminum KHAMR dan menggunakan NARKOBA baik dilingkungan YPI Bani Yasin Maupun di luar lingkungan YPI Bani Yasin
Para santri wajib tinggal di kelas pada saat perpindahan jam pelajaran dan memberitahukan ke ruang guru apabila setelah sepuluh (10) menit guru belum hadir
Para santri, guru dan Pembina yang berhalangan hadir wajib meminta izin dan atas sepengetahuan Pembina/Pimpinan YPI Bani Yasin
Santri, guru dan Pembina yang tidak hadir tiga hari/tiga kali berturut-turut akan dikenai sanksi administratif.
Dilarang menerima tamu/ pengunjung pada saat KBM berlangsung tanpa seizing Pembina dan pimpinan YPI Bani Yasin
Seluruh warga YPI Bani Yasin wajib memperlihatkan sikap yang Akhlaqul Karimah kepada seluruh ummat baik di dalam maupun di luar komplek YPI Bani Yasin
Khusus
Seluruh warga YPI Bani Yasin wajib membaca Basmalah dan Berdo’a sebelum melakukan suatu kegiatan dan membaca Hamdalah serta Berdo’a seusai beraktifitas
Seluruh warga YPI Bani Yasin wajib mengucapkan salam untuk menyapa dan wajib menjawabnya tanpa kecuali, demikian pula ketika memasuki ruangan kelas, asrma, ruang guru dan lain-lain.
Wajib bersungguh-sunguh dalam mengikuti KBM dan berperan aktif sehingga terjadi KBM yang interaktif.
Meminta izin atas keterlambatan dalam mengikuti KBM dari Pembina dan atau Pimpinan YPI Bani Yasin dan menyerahkannya kepada guru kelas.
Penutup
Seluruh peraturan yang telah dibuat wajib ditaati oleh seluruh warga YPI Bani Yasin tanpa kecuali dan setiap pelanggaran akan diknai sanksi sesuai dengan ketentuan.